Problematika Orang Pilihan

Problematika Orang Pilihan
Problematika Orang Pilihan
Kelihatannya desa Soeraindah ini akan mendapati suatu malam yang pastinya akan teristimewa buat gadis cantik tetanggaku. Itulah kenang Pak Jaelani yang ternyata warungnya bersebelahan dengan gadis cantik ini. Hehe ya karena kesehariannya Pak Jaelani yang ternyata inilah problematika orang pilihan dalam diri seorang pemilik warung yang sering dijadikan Ibu-Ibu untuk ngrumpi yang terkadang ngrumpinya bisa hampir satu jam. Hmm memang Ibu-Ibu, dimanapun tempatnya pasti akan ada saja yang diperbincangkan.

Sudah kebiasaan Ibu-Ibu kalau berada di warungnya Pak Jaelani di jam 10 pagi pasti belanjanya akan berlama-lama. Tiba-tiba saja terceletuk omongan Ibu-Ibu diwarung, "Sungguh teramat beruntungnya ya Pak Lurah, memilik anak gadis secantik Mbak Ninoek." Sela Ibu Tjokro kepada Ibu Atik. "Ya begitulah Bu, saya itu sebenarnya pengin anak saya Suryo bisa bersanding dengan Mbak Ninoek, biar bisa ketularan cucu yang cantik nan pintar gitu lho Bu." langsung saja Pak Jaelani yang sedang mendengar perkataan Ibu Tjokro atas harapan terhadap kondisi dari problematika orang pilihan, "Lha ya sangat tidak mungkin tho Bu Tjokro, Mas Suryo kan anaknya tidak bisa diam, lha dianya kan suka otak atik sepeda motor di bengkelnya." Hehe ucap Pak Jaelani. Sambil tertawa Ibu Tjokro nyeletuk, "Lha kan saya tadi bilang gimana Pak Jaelani, biar cucu saya jadi ketularan cantik seperti Mbak Ninoek gitu." Seisi warung pada ketawa semuanya.

Problematika Orang Pilihan


Perbincangan Ibu-Ibu di warungnya Pak Jaelani ternyata sedang asyik membahas Mbak Ninoek, dara cantik yang ternyata merupakan orang yang menjadi bagian dari problematika orang pilihan yang sekaligus putri dari Bapak Lurah Soeraindah. Ya memang kalau ada gadis baik pasti akan sering dijadikan perbincangan Ibu-Ibu desa Soeraindah, salah satu tempat tersebut ya warungnya Bapak Jaelani. Ketika tengah asyiknya Ibu-Ibu ngobrol atau ngrumpi, dihadapan Ibu-Ibu muncul satu mobil bagus parkir didepannya rumah Bapak Lurah. "Jangan-jangan itu calonnya Mbak Ninoek ya Bu", selarah Ibu Atik.

Ternyata  yang datang adalah pemuda tampan yang tidak begitu asing bagi Ibu-Ibu menghampiri Mbak Ninoek selakus anak cantik yang keberadaannya terdapat pada kondisi pada problematika orang pilihan, "lho itu kan Mas ganteng yang sering isi berita di televisi" kata Ibu Tjokro. Dan ternyata yang datang adalah seorang pemuda tampan yang kesehariannya adalah mengisi berita di salah satu televisi swasta. Usut punya usut ternyata sang presenter ini merupakan teman dari Ninoek gadisnya Pak Lurah. Sang pemuda bagi Ibu-Ibu desa Soeraindah sangat cocok jika bersanding dengan Ninoek.

Namun begitulah, kelihatannya keberadaan Ninoek di desa Soeraindah amat berarti. Ya salah satunya adalah tata desa Soeraindah yang semakin membaik ketika Ninoek ditugaskan sama Pak Lurah menjadi kepala devisi tata lingkungan desa Soeraindah. Dari yang dahulunya tidak tersentuh sama sekali sudut-sudut desa, ditangan dinginnya Ninoek desa Soeraindah semakin cantik dan semakin banyak pengunjung yang hadir didesa Soeraindah. Karena setelah ditangan Ninoek, desa Soeraindah sekarang telah menjadi salah satu desa yang berpotensi menjadi desa percontohan dalam penciptaan wisata.

sampai terbersit dalam benak Pak Jaelani, "hmm mau jadi apa desa Soeraindah jika Mbak Ninoek jadi dipinang sama Mas tampan yang berasal dari kota ini." Dengan melihat kinerja Ninoek didesa Soeraindah, sepertinya penduduk desa Soeraindah akan merasa ketinggalan. "Penderitaan akan tetap menjadi penderitaan jika ternyata orang pilihan yang ada didesa diambil ke kota." Keluh Ibu Tjokro atas kondisi yang bakal terjadi jika Mbak Ninoek dipinang sama Mas tampan dari kota.

(Muhamad Fatih Rusydi)
  Menak Moleong Keer

0 Response to "Problematika Orang Pilihan"

Post a Comment